Minggu, 08 Desember 2013

Aku Ingin Menjadi Seorang Hacker

Ketika pertama kali mengenal computer,rasa ingin tahu menyergap.Begitu banyak hal
yang bisa dilakukan oleh sebuah computer,saya bertanya-tanya apa yang
menyebabkannya demikian.
Jika sedang iseng,saya akan mengetikkan perintah-perintah yang tidak dikenal oleh
computer.Meski selalu dijawab dengan –Bad Command or File Name-saya tidak peduli.
Lalu seorang teman menunjukkan bagaimana ia bisa menampilkan namanya setiap kali
computer dinyalakan.Dan saya mempelajarinya.menghapal setiap kode yang dibutuhkan
untuk menyusun balok-balok putih di layer.Dan ketika saya berhasil menampilkan nama
saya di layer,saya sangat bangga.
Kemudian teman saya itu dating lagi dengan kemampuan lain.Ia bisa membuat
pertanyaan yang harus dijawab sebelum seseorang bisa menggunakan komputernya.Maka
saya pun belajar,saya meneliti setiap baris kode-kode yang digunakannya.Mencoba
membuat hal itu.
Kemudian mata saya terbuka.Semua yang bisa dilakukan pada computer,mulai dari
mengetik hingga bermain game,merupakan buah kode-kode seperti yang sedang saya
pelajari.
Saya pun tahu apa yang ingin saya lakukan kemudian.Saya tahu apa,tetapi ketika itu saya
belum tahu namanya.Sejak dulu,saya ingin menjadi seorang hacker.
Biarkan mereka tidak mengerti apa-apa saya menghabiskan berjam-jam di depan layer
computer.Biarkan mereka bilang saya kurang pergaulan atau introvert.Peduli apa saya
dengan mereka?Inilah duniaku,dunia yang tersusun hanya dari angka-angka nol dan satu.
Definisi Hacker
Mencoba mendefinisikan hacker sebenarnya seperti mencoba membuat semua orang
tersenyum pada saat yang sama.Sebuah pekerjaan yang sulit untuk dilakukan dengan satu
cara saja.Itu sebabnya tak pernah ada hanya satu definisi untuk hacker.
Definisi hacker umumnya terkait dengan,1)kemampuan teknis,2)kesukaan untuk
menyelesaikan masalah,3)rasa ingin tahu,4)melaumpai batasan-batasan yang ada,baik
dalam diri maupun dari lingkungan.

Dalam kamus yang lebih banyak dimengerti orang awam,karena ditegaskan
penggunaannya oleh media massa,hacker diartikan sebagai penjahat yang menggunakan
computer (cybercrime).Asal-usul kata hacker mungkin tak ada kaitannya dengan
kejahatan,tetapi fakta di masyarakat istilah hacker telah begitu terkait dengan
kejahatan,sehingga orang lebih mudah menyebut hacker adalah seorang penjahat yang
menggunakan kemampuan computer daripada istilah lain.
Dalam komunitas hacker yang bukan penjahat,istilah penjahat computer disosialisasikan
dengan sebutan Cracker.Menurut mereka perbedaannya sederhana,hacker membuat
sesuatu,sedangkan cracker menghancurkan atau merusaknya.
MANIFESTO HACKER
Ada semacam romantisme kenakalan remaja pada budaya hacker.Napas-napas
pemberontakan yang memikat,sama memikatnya seperti Jim Morisson,Che Guevara,Soe
Hok Gie,Chairil Anwar,Iwan Fals,atau Eminem.Romantisme tersebut berasal dari
idealisme kebebasan dan rasa ingin tahu.Seperti tercermin dalam dokumen ‘The
Conscience of a Hacker’ (Hati Nurani Seorang Hacker)yang dituliskan seorang bernama
The Mentor.Berikut cuplikan dokumen yang kerap disebut ‘Manifesto Hacker’itu:
Inilah dunia kami…dunia electron dan switch,beauty of the baud.Kalian menyebut kami
penjahat..karena kami menggunakan layanan yang sudah ada tanpa membayar,padahal
layanan itu seharusnya sangat murah jika tidak dikuasai olej orang-orang rakus.Kami
kalian sebut penjahat..karena kami gemar menjelajah.Kami kalian sebut penjahat…
karena kami mengejar ilmu pengetahuan.kami ada tanpa mengejar ilmu
pegetahuan.Kami ada tanpa warna kulit,tanpa kebangsaan,tanpa bias agama..tapi bagi
kalian kami penjahat.Kami adalah penjahat...sedangkan kalianlah yang membuat bom
nuklir,mengobarkan peperangan,membunuh,berbuat curang,berbohong,dan berusaha
membuat kami percaya bahwa itu semua demi kebaikan kami.
Ya,aku adalah penjahat.Kejahatanku adalah keingintahuanku.Kejahatanku adalah
menilai orang berdasarkan perkataan dan pikiran mereka,dan bukan berdasarkan
penampilan mereka,dan bukan berdasarkan penampilan mereka.Kejahatannku adalah
menjadi lebih pintar dari kalian,sebuah dosa yang tak akan bisa kalian ampuni
Aku adalah hacker,dan inilah menifestoku.Kau bisa menghentikan satu,tapi kau tak bisa
menghentikan semuanya…bagaimanapun juga,kami semua sama.(The Mentor,1986)
Kemampuan vs Penampilan
Lebih dari semua tindak-tindak dan ciri budaya itu,menjadi seorang hacker berarti
memiliki kemampuan tertentu.Dan kemampuan itu,keahlian itu,tak bisa tergantikan oleh
apapun.Keahlian adalah emas bagi para hacker.

Seorang yang diakui sebagai hacker,baik dalam arti baik maupun buruk,selalu seseorang
yang memiliki kemampuan ‘menakjubkan’Bagaikan ahli-ahli kungfu dalam cerita-cerita
silat dari mandarin,seorang hacker dengan kemampuan tertinggi biasanya justru tidak
sesumbar.
Hacker paling tidak harus menguasai lebh dari satu bahasa pemrograman.Dan bahasa
pemrograman yang dikuasainya disarankan bukan ‘Basic’.Ada banyak bahasa
pemrograman yang bisa dikuasai hacker,mulai dari Pyhton,Java,Lisp,Perl,hingga C dan
C++.Masing-masing membutuhkan waktu yang tidak sedikit untuk dikuasai.
Dalam dunia yang semakin terhubung,karena internet yang semakin merasuk dalam
kehidupan manusia.hacker juga harus memahami cara kerja jaringan internet.Bahasa
HTML (hypertext markup language) harus menjadi semacam ‘bahasa ibu’bagi mereka.
Seorang hacker tanpa kemampuan,tetapi kerap sesumbar di forum-forum online,hanyalah
‘tong kosong’ yang bising dan menganggu.’Hacker palsu’ini biasanya akan bernasib
tragis:dipermalukan seumur hidup atau ‘mati’ tanpa pernah diingat.
Tanpa Jenderal,Tanpa Presiden
Dunia para hacker adalah komunitas’ada dan tiada’.Anda tak akan menemukan ‘kartu
anggota komunitas hacker dunia’tapi mereka benar-benar ada.Anggotanya diakui oleh
sesamanya dan mereka tak peduli apakah orang-orang lain mengakui hal yang
sama.Kadang,mereka bahkan tak mau disebut sebagai hacker.
Tak ada pimpinan di dunia hacker,baik de faco maupun de jure .Linus
Torvalds,misalnya,meski memimpin pengembangan kernel(bagian paling inti)sistem
operasi Linux,bukan seorang pemimpin komunitas hacker.Jika Linus’mati’ada ribuan lain
yang siap menggantikannya.
Para pemimpin dalam dunia hacker,mereka yang kata-katanya berpengaruh besar,kerao
kali adalah orang-orang yang tak mau jadi pemimpin.Oleh karena itu jarang sekali
mereka bertindak otoriter dan membuat sebuah keputusan dengan pertimbangan pribadi
saja.Selalu ada aura kebebasan dalam setiap perkataan mereka,sekeras apapun pertanyaan
itu.Komunitas seakan selalu diberi pilihan:’Anda boleh ikuti saya,boleh juga tidak’.
Ada satu ungkapan yng cukup terkenal dalam komunitas hacker,’Show me the
code’Artinya,tunjukkan padaku kode(pemrograman)yang telah kamu buat.Ungkapan ini
menegaskan dua hal:1)bahwa hacker dinilai berdasarkan keahliannya membuat kode
program,dan 2) bahwa kode program seharusnya tidak terkunci tapi dapat ditunjukkan
pada masyarakat luas.
Jika ada anggota komunitas yang membabibuta menyerang pihak tertentu,misalnya
Microsoft,kepadanya akan dikatakan ‘show me the code’.Ini adalah sebuah
pertanyaan,apakah ia pernah berbuat sesuatu yang kongkrit untuk melawan Microsoft dengan membuat kode program yang mampu menyaini Microsoft.Jika tidak,sebaiknya
orang itu diam dan kembali bekerja.
Categories:

0 komentar:

Posting Komentar