Minggu, 08 Desember 2013

Gerombolan Pinguin yang Menaklukkan Dunia

Linus Torvalds:
Gerombolan Pinguin yang
Menaklukkan Dunia

Jika ada revolusi kemerdekaan di dunia piranti lunak,maka Linus Torvalds akan seperti
Bung Karno yang diculik dan ’dipaksa’ untuk membuat naskah proklamasi.Kemiripan
Linus dengan Bung Karno adalah,1)ia memiliki karisma yang cukup kuat dan suaranya di
dengarkan oleh rakyat,dan 2)ia adalah sosok pemimpin yang enggan,buktinya Linus
menyebut ’revolusi’yang terjadi berkat sistem operasi Linux sebagai ’revolusi yang tidak
disengaja’.
Di sisi lain,Linus sangat pas dengan stereoripe geek/hacker.Linus berkacamata,rambutnya
sering terlihat rapi meski tidak klimis,dan ia memiliki kulit yang sangat pucat.Bahkan ia
bisa dibilang sebagai uber-geek alias biangnya geek.

MUSIM DINGIN DI FINLANDIA
Ada anekdot soal bagaimana Linus memulai membuat Linux.Entah benar atau
tidak,konon Linus ketika mahasiswa tinggal di sebuah asrama dekat kampus di
Universitas Helsinki,Finlandia.Saat itu,ia sedang gandrung mengoprek komputer Minix
(sistem operasi sejenis Unix)yang berada di kampus,Ketika musim dingin tiba,dan musim
dingin di Finlandia berarti hujan salju dan udara menjadi beku,Linus tak bisa sering
bolak-balik ke kampus hanya untuk mengakses Minix.Kesal dengan situasi itu,Linus
akhirnya memutuskan untuk membuat sistem operasinya sendiri.Sistem operasi yang
kemudian dikenal dengan nama Linux.
Oke,cukup mitologi dan kita mula mengkaji fakta yang ada.Alkisah,Linus Bendecit
Torvalds adalah seorang mahasiswa ilmu Komputer yang sangat menggemari
komputer.Pada tahun 1990,ia membeli komputer IBM-PC Intel 80386.Seperti umumnya
mahasiswa,hal pertama yang digandrungi dari sistem itu adalah game,pilihan Linus
adalah game petualangan ’Prince of Persia’.Keranjingan game Linus berhenti saat ia
mendapatkan Minix.Di sini penulis membebaskan pembaca untuk memercayai versi apa
pun dari kisah Linus.Yang pasti adalah,Linus kemudian membuat sendiri sistem operasi
mirip Minix,lalu ia mengajukan pertanyaan di forum Usenet dengan judul
sederhana’What would you like to see most in minix?’(apa yang paling ingin Anda lihat di
Minix).Isi pesan itu adalah mengajak pengguna Usenet untuk berkontribusi terhadap
sistem operasi mirip Minix yang dikembangkannya.Sistem operasi itu diletakkan pada
sebuah server yang dikelola teman Linus,Ari Lemmke. Kalau saja Ari Lemmke tidak pernah memberikan direktori bernama Linux untuk
digunakan Linus,mungkin saat ini kita mengenal sistem operasi open source tersebut
dengan sebutan Freax (kombinasi dari ”free”,”Freak” dan huruf x menunjukkan bahwa
sistem tersebut mirip dengan Unix).Freax adalah nama yang diinginkan Linus,sedangkan
Linux(nama folder)menjadi nama yang lebih populer di kalangan pengguna.Linux,yang
berarti Linus’Unix (Unix-nya Linus),awalnya tidak disukai Linus karena mengandung
namanya.namun,siapa yang bisa menghentikan badai?Belakangan nama Linux terbukti
mujarab untuk memulai sebuah revolusi di dunia piranti lunak.
Linus memulai revolusi dengan menyediakan kode penyusun kernel dari Linux untuk
umum.Ia membolehkan siapapun menggunakan dan memodifikasi kode tersebut asalkan
memenuhi aturan dalam GPL(GNU General Public License).Mematuhi GPL antara lain
berarti wajib menyerahkan kembali kode yang telah dimodifikasi untuk dikembangkan
bersama.

WABAH PINGUIN
Konon,Linus pada usia belasan tahun pernah mengunjungi sebuah kebun binatang di
Finlandia dan mengalami insiden yang tidak menyenangkan.Mitosnya,ia dipatuk seekor
pinguin.Entah bagaimana kejadian sebenarnya,tetapi konon insiden ini yang membuat
Linus memilih pinguin sebagai maskotnya,maskot yang kemudian digunakan juga
sebagai maskot Linux.
Saat popularitas Linux semakin menanjak,di tahun 1996,para hacker yang
mengembangkannya berniat membuat logo resmi.Sebuah kontes pun digelar
online.Kontes itu memenangkan sebuag logo yang kini tidak terlalu dikenal.Torvalds saat
itu memilih salah satu calon logo bernama Tux,sebuah pinguin gemuk yang digambar
oleh Larry ewing.sebagai maskotnya.Pilihan Torvalds ini ternyatadi sambut hangat oleh
komunitas.Hasil voting diabaikan,dan sejak itu Tux pun menclock di hati hacker Linux
sebagai maskot sistem operasi open source tersebut.
Tahun demi tahun Linux terus menjadi populer.Pada tahun 1999,Red Hat dan VA Linux
melakukan penawaran publik untuk saham mereka.Kedua perusahaan yang merajai ranah
bisnis berbasis Linux itu sebelumnya telah menganugerahkan sebagian saham mereka
pada Linus.Akibatnya,saat penawaran publik digelar nilai kekayaan Linus melonjak
hingga US$ 20 juta.
Namun,Linus tetap rendah hati.Cucu dari penyair Ole Torvalds itu sering dijuluki sebagai
’diktator yang baik hati’ karena,meski memiliki otoritas terhadap pengembangan kernel
Linux,Linus tak pernah melakukan caci-maki terhadap produk piranti lunak lain.
Namun ia tetap diktator.Keputusannya adalah (kurang lebih) final dan tidak bisa ditolak
oleh pengembang Linux lainnya.Dalam hal ini Linus kerap terjebak dalam
dilema,misalnya ia di satu sisi mengembangkan proyek open source paling terkenal di
dunia,tetapu di sisi lain ia juga mendukung penggunaan piranti lunak ’terkunci’dalam
pengembangan Linux.Ia juga mengakui bahwa Linux bisa digunakan untuk menjalankan program Digital Rigths Management (DRM),meski DRM merupakan salah ’benda’ yang
paling dibenci para hacker.

KOMUNIS,KARATE,KELUARGA
Linus Benedict Torvalds dilahirkan di Helsinki,Finlandia.Anak dari jurnalis Anna dan
Nils Torvalds dan cucu dari penyair Ole Torvalds.Keluarganya merupakan bagian dari
masyarakat berbahasa Swedia,kelompok minoritas di Finlandia.
Kedua orang tuanya adalah aktivitas kampus di Universitas Helsinki di tahun enam
puluhan.Aktivitas Anna dan Nils boleh dibilang ’kekiri-kirian’.Ayah Linus bahkan pernah
belajar di Rusia dan disinyalir merupakan kader komunis.
Nama Linus diambil dari nama Linus Pauling.seorang pemenang Nobel bidang kimia
berkebangsaan Amerika.Linus sediri lebih suka mengatakan bahwa namanya berasal dari
nama Linus,tokoh kartun di serial komik Peanuts.
Linus menikahi Tove Torlvalds,pemegang sabuk hitam Karate yang telah enam kali
menjuarai kompetisi nasional di Finlandia.Linus pertama kali bertemu Tove pada musim
gugur 1993,ketika itu Linus memberikan kursus pengenalan komputer dan meminta para
peserta untuk mengirimkan e-mail ke dirinya.Tove,salah satu peserta,mengikuti perintah
ini dengan nyleneh dan mengirimkan ajakan kencan pada Linus.Bersama Tove Linus
memiliki tiga anak perempuan:Patricia Miranda,Daniela Yolanda,dan Caleste
Amanda.Keluarga Linus memiliki seekor kucing dengan nama Mithrandir.tetapi untuk
mudahnya mereka memanggil sang kucing Randi.
Linus pernah tinggal di San Jose,California,Amerika Serikat bersama keluarganya selama
beberapa tahun.Ketika itu ia masih bekerja penuh untuk Transmeta,sebuah perusahaan
pengembang mikroprosesor.Pada Juni 2004,ia dan keluarganya pindah ke
Portland,Oregon,As agar lebih dekat dengan Open Source Development
Labs(OSDL).Sejak Juni 2003 Linus memang ’diperbantukan’ke konsorsium piranti lunak
OSDL yang bermarkas di Beaverton,Oregon.
Meski perannya cukup besar,pada akhirnya tak bisa dipungkiri bahwa Linus hanyalah
satu orang dari ribuan hacker yang menjadikan Linus seperti sekarang.Ia memang tokoh
sentral,dan dalam banyak hal keputusan yang diambilnya akan memengaruhi hajat hidup
orang banyak yang menggunakan Linux,tapi Linus tak akan menjelma bagai Bill Gates
dari Microsoft atau Steve Jobs dari Apple.Linus menjadi besar karena tanpa sengaja,ia
telah mengirimkan ’gerombolan pinguin’ untuk menguasai kerajaan piranti lunak yang
dikuasai oleh perusahaan-perusahaan besar.Revolusi memang dimulai dari hal kecil.
Categories:

0 komentar:

Posting Komentar