Minggu, 08 Desember 2013

Sang Nabi Kemerdekaan Software

Richard Stallman:
Sang Nabi Kemerdekaan Software

Tanpa Stallman dan derakan GNU-nya mungkin Linux tidak akan menjadi seperti
sekarang.Pria dengan sorot mata yang tajam ini bagaikan sosok ’nabi’ yang menyerukan
kemerdekaan piranti lunak.Richard Stallman,adalah salah satu dari gerombolan
programmer di Massachusets Institute of Technology (MIT) yang dikenal sebagai
hacker.Kelompok ini adalah penghuni laboratorium Artificial Intelligence (kecerdasan
buatan) di MIT yang kerap bekerja di depan komputer hingga berhari-hati demi
menghasilkan sebuah piranti lunak,hacker dalam arti yang murni.

SANTO IGNUCIUS
Karya paling fenomenal dari hacker yang punya julukan RMS ini adalah GNU,yaitu
sebuah proyek yang pada awalnya berusaha menghasilkan sistem operasi mirip Unix
dengan nama GNU (singkatan berulang dari GNU’s Not Unix).GNU melahirkan banyak
proyek piranti lunak merdeka,yang di kemudian hari akan bergabung dengan kernel
Linux utuk menjadi sebiah piranti lunak komplit.
Namun tonggak GNU adalah lisensi yang bernama GNU General Public
License,dokumen legal ini memungkinkan seorang penulis piranti lunak untuk
memerdekakan kode penyusun piranti lunak yang disusunnya,sebuah tindakan yang
populer dikaitkan dengan Open Source tapi oleh Stallman lebih suka disebut sebagai Free
Software.Dengan GPL piranti lunak yang disusun bisa dimodifikasi oleh orang lain
dengan syarat hasil modifikasi dikembalikan ke penulis awal serta dimerdekakan di
bawah GPL.Sebenarnya GPL merupakan cara penulis piranti lunak untuk menegakkan
hak cipta mereka.Lisensi ini memungkinkan penulis mengambil hak cipta mereka lalu
memerdekakannya.berbeda dengan melepas sebuah karya ke ranah umum yang akan
meniadakan hak cipta seorang penulis.
GNU oleh Stallman dibawa ke berbagai tempat.Ia tak pernah letih mengajak orang untuk
menyebut Linux sebagai ’GNU/Linux’atau ’GNU + Linux’.Saking kuatnya khotbah
Sang Stallman soal GNU,ia menjuluki dirinya sendiri dengan’ST IGNUcius’(Santo
Ignucius).Plesetan dari Santo Ignatius dan GNU.
Prestasi Stallman lainnya adalah ia berhasil membawa pemerintahan di negara bagian
Kerala.India bagian Selatan,untuk beralih menggunakan piranti lunak merdeka.Bahkan di akhir 2006 Kerala menyatakan dengan tegas penolakan mereka terhadap piranti lunak
buatan Microsoft.

GEMBEL KAMPUS
Seorang penyendiri,Stallman menghabiskan hidupnya di kampus MIT,ia tak memiliki
ponsel dan kendaraan bermotor.”Saya hidup bagai seorang mahasiswa,dan ini bagus
karena dengan demikian saya yakin bahwa uang tidak mengendalikan hidup
saya,”tuturnya suatu ketika.Pria berambut panjang dan brewokan ini konon kerap ditemui
berkelana di daerah pejalan kaki dikampus.
Reputasinya dari sosok pribadi adalah sosok yang nyentrik. Stallman dilaporkan kerap
memungut sesuatu dari rambutnya dan menceburkan benda itu ke dalam sop yang akan
dimakannya.Perilaku ’gila’ seperti itu yang sering dikhawatirkan akan merusak citra
gerakan kemerdekaan software yan selalu diusungnya.Bahkan citra Stallman ditakutkan
akan merusak citra Linux yang semakin dewasa di kalangan bisnis dan industri besar.
Stallman memang hidup di kampus.Dari MIT-lah ia pertama menyadari bahwa piranti
lunak harus dimerdekakan.Tentunya hal itu tidak didapatkannya dari bangku kuliah.Pada
1971,tahun pertama Stallman di MIT setelah lulus dari Harvard,ia langsung menjadi
programmer di lab AI.Pekerjaan di lab itu rupanya membuat Stallman jatuh cinta
sehingga ia tak melanjutkan kuliahnya dan memutuskan untuk hanya menjadi
programmer di lab.Etos hackkernya ulai bergeliat saat,pada 1977,Lab AI MIT mulai
menerapkan sistem ber-password.Sebagai seorang hacker,Stallman menentang kebijakan
tersebut.Ia pun berhasil membobol sistem yang ada sehingga semua password diubah
menjadi ’carriage return’dengan kata lain.cukup tekan Enter saja.
Di tahun 1979 dan 1980,serentetan peristiwa membuat Stallman membulatkan tekadnya
untuk mengkmpanyekan kemerdekaan piranti lunak.
Peristiwa pertama adalah munculnya piranti lunak yang tidak menyediakan kode
penyusunannya bagi para hacker di Lab AI.sebuah piranti lunak bernama Scribe bahkan
disisipi kode ’bom waktu’ untuk mencegah orang menggunakan piranti itu tanpa izin
resmi.

INEFISIENSI
Lalu pada 1980,Xerox mengirimkan printer ke MIT yang tidak dilengkapi kode
penyusun.Hal ini menyulitkan para hacker karena mereka terbiasa menyelipkan program
buatan mereka untuk memperbaiki fungsi yang ada.Misalnya pada printer,para hacker
membuat program agar printer bisa mengirimkan pesan ke pengguna yang sedang
mencetak dokumen,pesan itu memberitahukan saat printer sedang mencetak maupun saat
printer mengalami gangguan.Dengan tidak dibukanya kode penyusun piranti lunak
didalam printer Xerox tersebut, para hacker mengalami banyak kesulitan,terutama karena printer seri9700 tersebut(printer laser pertama di industri pencetakan saat itu)tidak berada
di lantai yang sama dengan Lab AI.
Apa yang terjadi dalam kasus printer itu adalah inefisiensi,satu kata yang sangat dibenci
Stallman dan hacker lainnya.Stallman dan rekan-rekan harus bolak-baik ke lantai yang
berbeda setiap beberapa menit hanya untuk melihat apakah printer sedang mencetak,atau
apakah printer mengalami masalah.Inefisiensi itu seharusnya bisa diatasi dengan piranti
lunak yang telah disusun oleh para hacker,tetapi kode yang tertutup dari Xerox membuat
mereka tak bisa melakukan apa-apa.
Soal inefisiensi ini pernah menyiksa Stallman dalam sebuah kejadian di Maui.Stallman
seperti diceritakan Sam Williams dalam biografi Stallman,pernah menjadi marah garagara
terjebak kemacetan.Marahnya ini terjadi karena,ketika itu ia menyetir mobil,ia harus
mengikuti mobil lain yang bertindak sebagai penunjuk arah tapi mobil itu seperti sengaja
melalui jalur yang macet.Padahal,Stallman tahu,dengan satu belokan di sebuah
perempatan mereka akan menghindari semua kemacetan itu.Kejadian itu dikenang
Williams sebagai sebuah perjalanan dalam neraka hacker.
Neraka itu bukan hanya pada ’kebodohan’ sang pemandu jalan,tetapi juga pada
inefisiensi yang melanda kota tersebut.Ini termasuk desain jalan dan penempatan lampu
lalu lintas yang bisa diibaratkan sebuah kode penyusun piranti lunak yang benar-benar
membuang sumber daya komputer.

ORANG GILA ATAU PAHLAWAN
Pada akhirnya,sosok Stallman adalah sosok yang sulit dideskripsikan.Banyak yang
mengakui kejeniusan Stallman saat menyusun GNU General Public License.Eben
Mogden,pengacara yang membantu Stallman dalam penyusunan GPL,melihat bahwa cara
Stallman adalah satu-satunya cara untuk mengerjakan yang tidak mungkin.
Mission impossible itu adalah membuat sebuah dokumen hukum yang jernih dan bosa
berlaku di seluruh dunia,Bukan hanya itu,dokumen itu harus bisa berfungsi sebagai
koridor hukum yang melindungi hak cipta (sebuah hukum yang sudah ada
sebelumnya)dengan cara yagn memungkinkan sebuah karya untuk dilepas ke masyarakat
luas seakan-akan tanpa hak cipta.
”Apa yang akan dikatakan sejarah mengenai GNU,dua puluh tahun dari sekarang,akan
sangat tergantung pada siapa yang memenangkan pertempuran untuk menggunakan
pengetahuan yang bersifat umum.Jika kami yang kalah,kami akan menjadi catatan kaki
belaka.Jika kami menang,belum tentu juga orang akan tahu apa peran GNU.Jika mereka
berpikir’Linux’ saja,maka akan ada gambaran yang salah tentang apa yang sebenarnya
terjadi dan kenapa.Bahkan jika kami menang,apa yang akan mereka katakan tentang
kami seratus tahun dari sekarang sangat tergantung pada siapa yang berkuasa secara
politis pada saat itu,”ujar Stallman. Stallman menganalogikan dirinya dengan seorang John Brown.Seorang yang berusaha
memimpin pemberontakan para budak tapi gagal.Persidangan Brown-lah yang kemudian
menghidupkan semangat anti-perbudakan di Amerika Serikat pada era 1900-an.
Brown tercatat dalam sejarah sebagai pahlawan,tetapi juga tercatat sebagai seoranng yang
mengalami gangguan jiwa.Stallman,dengan berbagai perilaku eksentriknya,agaknya
menyadari bahwa dirinya pun bisa dilihat sebagai seorang yang gila tapi sebenarnya
seorang pahlawan yang benar-benar masuk akal.
Categories:

0 komentar:

Posting Komentar